untuk apa kau membalut kata-katamu dengan berlapis-lapis makna. saat semua orang tak mengerti apa maumu. engkau bersorak kegirangan. tidakkah engkau dilahirkan dari sebuah kesederhanaan sikap yang saling mengerti. engkau akan selalu asing bila tak ingin berbagi. ya berbagi saja apa adanya. engkau dapat bercerita tentang petuah-petuah lama dan dongeng-dongeng tua. tentang malaikat yang mengajarimu bersujud. tentang puisi yang beranak pinak dari tangan jadahmu. kemudian kau lepas ia mengembara dicaci-maki atau...o, penyair lugu adakah malam-malam selanjutnya untuk kau akhiri permenunganmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar